Entri Populer

Kamis, 09 Februari 2012

Kata Istilah

Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:

  • binatang = fauna
  • bohong = dusta
  • haus = dahaga
  • pakaian = baju
  • bertemu = berjumpa

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:

  • keras x lembek
  • naik x turun
  • kaya x miskin
  • surga x neraka
  • laki-laki x perempuan
  • atas x bawah

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh:

  • Amplop (homofon)
    • Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)
    • Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)
  • Bisa (homofon)
    • Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
    • Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
  • Masa dengan Massa (homograf)
    • Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
    • Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)


    HOMONIM

a. bisa : dapat

bisa : racun
b. buku : ruas

buku : kitab
c. salak : nama buah

salak : bunyi gonggongan anjing
c. bulan : waktu 30 hari

bulan : nama satelit bumi
d. genting : gawat

genting : benda penutup atap rumah
e. malam : nama waktu lawannya siang

malam : nama zat bahan membatik
  

             HOMOGRAF

a. apel (lafal e seperti pada teh) : upacara

apel (lafal e seperti pada teman) : nama buah
b. seminar (lafal e seperti  pada teman) : bersinar-sinar

seminar (lafal e seperti pada sate) : pertemuan ilmiah
c. teras (kayu) lafal e seperti pada tebu) : inti kayu

teras (rumah) lafal e seperti pada sate : bagian depan rumah   (beranda)

            HOMOFON

a. sangsi : ragu-ragu

sanksi : hukuman
b. bank : tempat menanbung
  c. bang hak : panggilan untuk orang laki-laki : hak (sepatu)
: hak (asasi)
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata "kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher. Contoh:

  • Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
  • Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
  • Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
  • Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :

  • Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
  • Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
  • Hipernim : Odol. Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dll.
  • Hipernim : Kue. Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar